1. Latar Belakang Kebenaran
Perjalanan menuju pengetahuan yang sempurna dan kebenaran yang tinggi
cukup pelik dan berliku. Sejarah peradaban manusia menunjukkan adanya usaha
yang tidak mengenal lelah. Pendorong ke arah itu adalah kodrat, manusia yang
sifatnya selalu ingin tahu.
Penelitian,
cara yang dipakai untuk memcahkan masalah dalam ilmu, merupakan penyempurnann
cara-cara yang lebih dahulu dikenal manusia. Hanya dengan mengumpulka
pengetahuan dan pengalaman selama perjalanan sejarah, manusia akhirnya
menemukan jalan lebih banyak memnberikan kepastian akan kebenaran hasilnya.
Dapat dikatakan bahwa pada
orang-orang atau golongan tertentu, kepercayaan gaib masih tetap kokoh tumbuh
dengan subur menjdai darah daging yang menguasai cara hidup mereka. Cara berpikir tersebut menghambat atau mungkin
berlawanan dengan cara berpikir ilmiah.
1.1.Syarat
Kebenaran Imiah
1) Koherensi
Suatu
dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2) Korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar
jika materi pengetahuan yang dikandungnya berhubungan atau mempunyai
koresppndensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut atau sesuai
dengan faktanya.
3) Pragmatis
Pernyataan
dianggap benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis atau
fungsional dalam kehidupan praktis, dapat dipraktikkan dan didayagunakan bagi
kehidupan manusia di dunia.
1.2. Jalan
Mencari Kebenaran
1) Penemuan Kebenaran secara Kebetulan
Penemuan
kebenaran secara kebetulan tidak lain adalah takdir Allah.
2) Penemuan kebenaran melalui Trial and Error/Coba
dan Ralat
Bekerja
secara coba dan ralat adalah melakukan suatu pekerjaan secara aktif dengan
mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan
materi.
3) Penemuan Kebenaran melalui Spekulasi
Penemuan
dengan cara ini memerlukan pandangan yang tajam walaupun penuh spekulasi.
Penemuan kebenaran yang memikul resiko untung rugi sama banyak ini tiadk
dianggap sebagai kebenaran ilmiah.
4) Penemuan Kebenaran melalui Kewibawaan
Kebenaran
ini berasal dari pendapat orang-orang yang dianggap berwibawa, yaitu kebenaran
berdasarkan penghormatan pada pendapat orang yang dianggap berwibawa.
Kewibawaan dapat dipakai sebagai dasar kebenaran jika dipikirkan kemungkinan
adanya kesalahan bila diterima secara mutlak.
5) Penemuan Kebenaran melalui Berpikir kritis
Keuntungan
manusia yang paling besar adalah kemampuannya berpikir. Melalui ini, manusia
dapat merangkum pengalaman dan fenomena dalam suatu rumusan untuk mencapai
kebenaran.
6) Penemuan Kebenaran melalui Penelitian Ilmiah
Metode
penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan.
Metode ilmiah hanya akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah
dibentengi dengan bukti-bukti yang meyakinkan, yang dikumpulkan melalui
prosedur yang sistematis,jelas, dan terkontrol.
1.3. Ramalan
Ramalan ialah inferansi yang berisi pernyataan tentang apa yang akan
terjadi pada masa datang. Ramalan disusun berdasarkan hasil penalaran yang berangkat
dari fakta.
Agar dapat meramalkan, ilmu lebih dahulu harus
dapat menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana suatu masalah yang dihadapi.
Penjelasan ini dapat diperoleh melalui prosedur ilmiah yang mencakup langkah
utama : penemuan
dan perumusan masalah;penyusunan ,atau hipotesis;pengumpulan data,verifikasi
dan menarik kesimpulan. Berdasarkan penelitian inilah, suatu ramalan difikirkan
dan disusun. Kesimpulan ini bersifat probabilitas atau mempunyai peluang untuk
keliru,begitu juga ramalan.
Kata atau ungkapan yang digunakan dalam tulisan
yang merupakan ramalan yaitu;
1. Meramalkan/diramalkan
2. Memperkirakan/diperkirakan
3. Sangat mungkin
4. Sangat boleh jadi
5. Anggapan
6. Dapat diproyeksikan
7. Mungkin
8. Kata-kata ungkapan yang mengatakan hubungan
sebab-akibat
1.4. Proses berfikir
Dengan adanya keingintahuan manusia yang
terus-menerus,maka ilmu akan terus berkembang dan membantu kemampuan berpesepsi
serta berkemampuan logis. Dengan adanya kesamaan antara “Konsep ilmu dan proses
berfikir”, maka manusia dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya.
Permasalahan muncul karena adanya sanksi/ keraguan akan suatu keinginan dan
untuk memperoleh suatu ketentuan yang kemudian muncul menjadi suatu masalah
yang khas.
Proses berfikir manusia digambarkan dalam urutan
sebagai berikut;
1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi
terhadap alat, mengenal sifat, atau dalam menerangkan hal-hal yang muncul
secara tiba-tiba.
2. Rasa sulit tersebut didefinisikan/dirumuskan
dalam bentuk permasalahan.
3. Mencari kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka,hipotesis,inferensi,atau
teori.
4. Ide-ide pemecahan masalah diuraikan secara
rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan
bukti-bukti(data)
5. Menguatkan pembuktian tentang ide diatasa dan
menyimpulkan melalui keterangan-keterangan atau percobaan-percobaan(pengolahan
data)
Berfikir secara nalar mempunyai dua kriteria
yaitu: berfikir logis dan berfikir analitis.
a. Berfikis Logis
Artinya
suatu kebenaran dapat diterima oleh suatu pihak, tetapi dapat ditolak oleh
pihak lain. Kecenderungan yang dapat menjurus kepada kekacauan bernalar ini
disebabkan oleh perbedaan persepsi dari masig-masing pihak.
b. Berfiri Analitis
Pada
hakikatnya berpikir ilmiah merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan
induktif, masing-masing berkaitan secara rasional (rasio sebagai sumber
kebenaran) dan empiris (fakta sebagai sumber kebenaran).
1.5.Ilmu dan
Pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta, baik itu yang bersifat natural
maupun sosial yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah
diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan
adalah pengalaman yang bersifat pribadi atau kelompok; belum disusun secara
sistematis karena belum dicoba dan diuji.
1.6.
Penelitian
Penelitian
adalah terjemah dari research, artinya mencari kembali. Secara umum penelitian
ialah kegiatan/alat untuk memperoleh jawaban/kebenaran mengenai suatu fenomena
yang diamati.
Langkah
penelitian diturunkan dari proses berpikir berikut:
· Menemukan
dan mengidentifikasikan/merumuskan masalah.
· Berdasarkan
maasalah dibangun kerangka teori hingga sampai pada hipotesis (kesimpulan
sementara yang di tarik dari teori dan fenomena).
· Pengumpulan
data.
· Pengolahan
data;menjaring,menyusun,menguji data;menarik,membahas hasil uji dan akhirnya
menarik kesimpulan.
· Publikasi.
Penelitian adalah suatu proses,ilmu adalah
hasilnya.Penelitian dan ilmu sebagai proses untuk mendapatkan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar