Senin, 14 Desember 2015

Seren Taun, Budaya Baduy

Upacara seren taun adalah ungkapan syukur dan doÔÇÖa masyarakat sunda atas suka duka yang mereka alami terutama di bidang pertanian selama setahun yang telah berlalu dan tahun yang akan datang. Seren taun dilaksanakan setiap tanggal 22 Bulan Rayagung sebagai bulan terakhir dalam perhitungan kalender sunda. Selain ritual-ritual yang bersifat sakral, digelar juga kesenian dan hiburan. Dengan kata lain kegiatan ini merupakan hubungan antara manusia dengan tuhan, dan juga dengan sesama mahluk atau alam baik lewat kegiatan kesenian, pendidikan, dan sosial budaya.

Upacara Seren Taun diawali dengan upacara ngajayak ( Menjemput Padi ), pada tanggal 18 Rayagung yang dilanjutkan dengan upacara penumbukan padi dan sebagai puncak acaranya pada tanggal 22 Rayagung. Ngajayak dalam bahasa sunda berarti menerima dan menyambut, sedangkan bilangan 18 yang dalam bahasa sunda diucapkan ÔÇ£dalapan welasÔÇØ berkonotasi welas asih yang artinya cinta kasih serta kemurahan Tuhan yang telah menganugerahkan segala kehidupan bagi umat-Nya di segenap penjuru bumi.
Puncak acara Seren Taun berupa penumbukan padi pada tanggal 22 Rayagung juga memiliki makna tersendiri. Bilangan 22 dimaknai sebagai rangkaian bilangan 20 dan 2. Padi yang ditumbuk pada puncak acara sebanyak 22 kwintal dengan pembagian 20 kwintal untuk ditumbuk dan dibagikan kembali kepada masyarakat dan 2 kwintal digunakan sebagai benih. Bilangan 20 merefleksikan unsur anatomi tubuh manusia.

Baik laki-aki ataupun perempuan memiliki 20 sifat wujud manusia, adalah : 1. getih atau darah, 2. daging, 3. bulu, 4. kuku, 5. rambut, 6. kulit, 7. urat, 8. polo atau otak, 9. bayah atau paru, 10. ari atau hati, 11. kalilipa atau limpa, 12. mamaras atau maras, 13. hamperu ataun empedu, 14. tulang, 15. sumsum, 16. lamad atau lemak, 17. gegembung atau lambung. 18. peujit atau usus. 19. ginjal dan 20. jantung.
Ke 20 sifat diatas menyatukan organ dan sel tubuh dengan fungsi yang beraneka ragam, atau dengan kata lain tubuh atau jasmani dipandang sebagai suatu struktur hidup yang memiliki proses seperti hukum adikodrati. Hukum adikodrati ini kemudian menjelma menjadi jirim ( raga ), jisim ( nurani ) dan pengakuan ( aku ). Sedangkan bilangan 2 mengacu pada pengertian bahwa kehidupan siang dan malam, suka duka, baik buruk dan sebaginya.
Dalam upacara seren taun yang menjadi objek utama adalah PADI. Padi dianggap sebagai lambang kemakmuran karena daerah Cigugur khususnya dan daerah sunda lain pada umumnya merupakan daerah pertanian yang berbagai kisah klasik satra sunda, seperti kisah Pwah Aci Sahyang Asri yang memberikan kesuburan bagi petani sebagai utusan dari Jabaning Langit yang turun ke bumi. Dalam upacara seren taun inilah dituturkan kembali kisah-kisah klasik pantun sunda yang bercerita tentang perjalanan Pwah Aci Sahyang Asri. Selain itu, padi merupakan sumber bahan makanan utama yang memiliki pengaruh langsung pada ke-20 sifat wujud manusia diatas.

Dalam kesempatan Upacara Seren Taun kali ini menampilkan, Damar Sewu merupakan sebuah helaran budaya yang mengawali rangkaian upacara adat seren taun Cigugur. Merupakan gambaran manusia dalam menjalani proses kehidupan baik secara pribadi maupun sosial. Tari Buyung yang merupakan tarian adat sunda yang mencerminkan masyrakat sunda dalam mengambil air, Pesta Dadung merupakan upacara sakral masyarakat dilaksanakan di Mayasih yang merupakan upaya meruwat dan menjaga keseimbangan antara positif dan negatif di alam, jadi pesta dadung merupakan upaya meruwat dan menjaga keseimbangan alam agar hama dan unsur negatif tidak menggangu kehidupan manusia.
Ngamemerokeun merupakan upacara sakral didalam tradisi Sunda Wiwitan yang masih dilaksanakan di daerah Kanekes ( Baduy ). Upacara ini berintikan ÔÇ£ mempertemukan dan mengawinkan ÔÇ£ benih padi jantan dan betina. Selanjutnya Tarawangsa yakni seni yang berasal dari mataram kira-kira abad ke XV, seni Tarawangsa disebut juga seni jentreng, menginduk kepada suara kecapi, juga ada yang menamai seni ngekngek, menginduk kepada suara tarawangsa. Mula-mula yang dipentaskan hanya tabuhan kecapi dan tarawangsa saja, tapi disertai penari, agar lebih menarik akhirnya Tarawangsa dilengkapi dengan tarian-tarian sederhana yang disebut tari Badaya.
Pwah Aci atau yang lebih dikenal dengan Dewi Sri merupakan tokoh yang telah melegenda dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat agraris khususnya tatar sunda. Tari Pwah Aci merupakan salah satu seni tari spiritual yang di dalamnya tersirat ungkapan rasa hormat dan bhakti kepada Sang Pemberi Hidup melalui gerak dan ekspresi.
Seribu Kentongan merupakan acara penutup rangkaian acara di bukit Situ Hyang. lebih dari 1000 orang terdiri dari masyarakat dan anak-anak sekolah serta seluruh peserta pendukung rangkaian acara seren taun menuju Paseban Tri Panca Tunggal ditutup dengan 10 orang rampak kendang. Dimulai dengan pukulan induk oleh Ketua Adat kemudian diikuti oleh ribuan peserta. Ini memiliki makna bahwa kentongan awi ( Bambu ) memiliki arti kita harus senantiasa ingat dan eling pada asal wiwitan atau hukum adikodrati yang menentukan nilai kemanusian dan kebangsaan.
Dilihat dari sisi budaya, upacara adat seren taun yang sudah berjalan tahunan di Kabupaten Kuningan ini, tentunya merupakan hal yang dapat dibanggakan oleh masyarakat karena setiap helatan Seren Taun ini dilaksanakan, dapat mendatangkan ribuan pendatang wisatawan domestik maupun mancanegara. Hanya saja dilihat dari sisi ekonomis belum dapat memberikan efek ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Sehingga merupakan tugas kita semua, dalam setiap helaran yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini dapat memberikan nilai ekonomi yang fositif kepada masyarakat sekitar. Seperti contoh masyarakat sekitar dapat membuat cendra mata khas Cigugur dan barang-barang yang mempunyai nilai khas sehingga para pendatang mempunyai kenangan tersendiri terhadap upacara seren taun ini dengan membeli barang tersebut.
Semoga di tahun-tahun yang akan datang hal ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang peningkatan ekonomi masyarakat dan juga meningkatkan dunia pariwisata masyarakat Kabupaten Kuningan. ( Bagian Humas Setda Kabupaten Kuningan).

Senin, 07 Desember 2015

Jurnal

PROBLEM MATEMATIKA SEBAGAI ALAT BERPIKIR

Oleh:
Putri Chintya Indiarso

Abstraksi
Terkait dengan rasa apriori berlebihan terhadap matematika ditemukan beberapa penyebab siswa-siswi jenuh matematika di antaranya adalah yang mencakup penekanan belebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan atau berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses belajar-mengajar matematika, dan penekanan berlebihan pada prestasi individu. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini, peran guru sangat penting. Karena begitu pentingnya peran guru dalam mengatasi siswa-siswi jenuh matematika, maka pengajaran matematika pun harus dirubah. Jika sebelumnya, pengajaran matematika terfokus pada hitungan aritmetika saja, maka saat ini, guru-guru harus meningkatkan kemampuan siswa dalam bernalar dengan menggunakan logika matematis. Karena itu, materi matematika bukan lagi sekadar aritmetika tetapi beragam jenis topik dan persoalan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting karena pendidikan merupakan suatu hal penentu kemajuan suatu bangsa, dan  satu penentu kemampuan sumber daya manusia di suatu Negara. Dimana pada masa saat ini kemajuan suatu bangsa tidak dilihat dari kekayaan sumber daya alamnya saja tetapi pada saat ini juga dilihat dari kemampuan sumber daya manusianya sendiri bagaimana memanfaatkan suatu sumber daya alam yang ada di negaranya. Namun permasalahannya saat ini ialah banyak siswa-siswi yang kurang mencintai pendidikan terutama yang paling disorot ialah pelajaran Matematika.
            Kebanyakan Siswa-siswi sekolah jenuh terhadap pelajaran Matematika disebabkan karena belum ada sesuatu hal yang mampu membangkitkan minat para siswa-siswi sekolah untuk menyukai mata pelajaran matematika bahkan untuk sekedar membaca dan membolak-balik buku yang bersangkutan dengan Matematika.
Belajar matematika sebenarnya tidaklah terlalu susah, karena sebenarnya setiap pelajaran yang memang kita mau pelajari pasti semuanya akan mudah diterima dan dimengerti, tetapi kebanyakan dari siswa selalu menganggap matematika itu ialah sebagai momok yang sangat menakutkan.
             Terkait dengan rasa apriori berlebihan terhadap matematika ditemukan beberapa penyebab siswa-siswi jenuh matematika di antaranya adalah yang mencakup penekanan belebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan atau berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses belajar-mengajar matematika, dan penekanan berlebihan pada prestasi individu. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini, peran guru sangat penting. Karena begitu pentingnya peran guru dalam mengatasi siswa-siswi jenuh matematika, maka pengajaran matematika pun harus dirubah. Jika sebelumnya, pengajaran matematika terfokus pada hitungan aritmetika saja, maka saat ini, guru-guru harus meningkatkan kemampuan siswa dalam bernalar dengan menggunakan logika matematis. Karena itu, materi matematika bukan lagi sekadar aritmetika tetapi beragam jenis topik dan persoalan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah Penelitian yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini ialah:
·        Faktor-faktor Penyebab Kejenuhan Mempelajari Mata Pelajaran Matematika.
·        Mengatasi Kejenuhan Mempelajari Mata Pelajaran Matematika.

1.3  Tujuan Penelitian
Kegiatan Penyusunan Karya Ilmiah ini mempunyai Tujuan yang sangat penting yaitu :
·        Tujuan Umum:  Membangkitkan minat siswa-siswi dalam menekuni dunia pendidikan khususnya mata pelajaran matematika, menghilangkan kejenuhan siswa-siswi  dalam mempelajari pelajaran matematika, dan menyadarkan bahwa matematika bukan hanya sekadar aktivitas penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian karena bermatematika di zaman sekarang harus aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan hidup modern.


1.4  Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini tidak lain yaitu memberikan wawasan bagi kita sebagai calon guru matematika bagaimana menghadapi peserta didik agar tidak jenuh dalam belajar matematika. Dan berikut adalah manfaat lainnya yang dapat kita ambil :
·         Kita dapat mengetahui apa yang mnjadi penyebab siswa-siswi jenuh terhadap pelajaran matematika
·         Kita dapat mengetahui cara untuk mengatasi kejenuhan belajar matematika
·         Kita dapat lebih membangkitkan minat siswa-siswi untuk belajar matematika.
BAB II
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Lokasi
Di daerah rumah peneliti yang bertempat tinggal di Bugel Mas Indah blok C 19 no 6
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah siswa-siswi SD dan SMP di sekitar komplek rumah

3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini yaitu jenis penelitian tindakan yaitu dengan cara mengamati dan mewawancarai langsung siswa-siwi tersebut kemududian di mintai pendapatnya.

3.3 Peran Peneliti
Dalam penelitian ini , peneliti berperan sebangai pengamat partisipan. Peneliti tidak ikut berperan secara langsung tetapi hanya berperan sebagai pengamat saja.



3.4  Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil dari wawancara kepada narasumber. Data tersebut yang nantinya akan di  kembangkan dalam bab pembahasan. Data tersebut berupa argument atau pendapat narasumber secara langsung mengenai pembelajaran matematika di sekolahnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data
     Dalam teknik pengumpulan data ini, peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber. Peneliti menayakan apa yang menyebabkan narasumber merasa jenuh apabila menghadapi pelajaran matematika. Dari argument atau pendapat yang di sampaikan oleh narasumber, peneliti selanjutnya akan merekap hasil wawancara tersebut yang nantinya penulis akan membuat suatu kesimpulan dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

BAB III
 PEMBAHASAN


4.1 Pembahasan
A. PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR MATEMATIKA 
              Pembelajaran matematika secara formal umumnya diawali di bangku sekolah. Sementara itu, matematika di sekolah masih menjadi pelajaran yang menakutkan bagi para siswa. Di antara berbagai faktor yang memicu hal ini adalah proses pembelajaran yang kurang asyik dan menarik. Model pembelajaran yang sering di temui pada pembelajaran matematika adalah proses pembelajaran bercorak “teacher centered”, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru. Sehingga guru menjadi pemeran utama dan kehadirannya menjadi sangat menentukan. Pembelajaran menjadi tak dapat dilakukan tanpa kehadiran guru. Siswa cenderung pasif dan tidak berperan selama proses pembelajaran. Sehingga proses yang muncul adalah “take and give”. Dalam merangkai pembelajaran, guru pada umumnya terbiasa dengan model standar, yakni pembelajaran yang bermula dari rumus, menghapalnya, kemudian diterapkan dalam contoh soal. Model pembelajaran yang demikian tidak memberi ruang bagi siswa untuk melakukan observasi (mengamati), eksplorasi (menggali), inkuiri (menyelidiki), dan aktivitas-aktivitas lain yang memungkinkan mereka terlibat dan memahami permasalahan yang sesungguhnya. Model seperti ini yang mengakibatkan matematika bak kumpulan rumus yang menyeramkan, sulit dipelajari, dan nampak abstrak.

B. MENGATASI KEJENUHAN DALAM BELAJAR MATEMATIKA
              Belajar adalah proses perubahan tingkah laku secara sadar sebagai akibat dari interaksi antara peserta didik dengan sumber-sumber atau objek belajar, baik yang sengaja dirancang. ataupun tidak sengaja dirancang namun dimanfaatkan. Proses belajar tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara peserta didik dengan guru, tetapi dapat pula diperoleh lewat interaksi antara peserta didik dengan sumber-sumber belajar lainnya.
Pembelajaran matematika, salah satu diantara tujuannya adalah membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Untuk mencapai tujuan tersebut memang tidaklah mudah. Berbagai persepsi awal yang dimiliki siswa terhadap pelajaran matematika, telah membentuk sikap yang beragam. Ada yang memiliki minat yang tinggi terhadap matematika, namun tidak sedikit yang bersikap jenuh terhadap matematika. Hal ini tentu dikarenakan pengalaman belajar yang pernah mereka rasakan.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap persepsi negatif siswa terhadap matematika adalah karena kejenuhan yang mereka alami selama belajar matematika. Sikap jenuh yang mereka rasakan bisa disebabkan karena ketidakmampuan mereka mengerjakan setiap soal yang diberikan, atau juga karena mereka sukar untuk memahami materi yang diajarkan. Kejenuhan ini juga sering ditimbulkan oleh guru pengajarnya. Karena guru kurang memiliki kemampuan dan tidak menguasai metoda, strategi dan pendekatan belajar yang dapat membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan membangkitkan minat.

Adapun Langkah-langkah untuk menyiasati kejenuhan  belajar Matematika ialah:
1. PEMBERIAN MOTIVASI

Peranan guru yang sangat mendasar adalah membangkitkan motivasi dalam diri peserta didiknya agar semakin aktif belajar. Ada dua jenis motivasi, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik, ialah motivasi atau dorongan serta gairah yang timbul dari dalam peserta didik itu sendiri, misalnya ingin mendapat manfaat praktis dari pelajaran, ingin mendapat penghargaan dari teman terutama dari guru, ingin mendapat nilai yang baik sebagai bukti “mampu berbuat”. Motivasi ekstrinsik mengacu kepada faktor-faktor luar yang turut mendorong munculnya gairah belajar, seperti lingkungan sosial yang membangun dalam kelompok, lingkungan fisik yang memberi suasana nyaman, tekanan, kompetisi, termasuk fasilitas belajar yang memadai dan membangkitkan minat.
Dalam pembelajaran matematika, motivasi itu sangat penting. Untuk membangkitkan motivasi intrinsik, siswa diingatkan akan pentingnya belajar matematika untuk memecahkan persoalan hidup sehari-hari, seperti perhitungan, pengukuran dan sebagainya. Apalagi bila siswa berkeinginan untuk melanjutkan belajar ke jenjang lebih tinggi lagi, maka pelajaran matematika akan terus diperoleh, sehingga pemahaman dan penguasaan materi pada tahap-tahap awal akan membantu untuk tahap-tahap selanjutnya. Motivasi ekstrinsik dapat dikondisi oleh guru, seperti dengan memberi pujian, hadiah dan sebagainya. Langkah-langkah berikut ini juga merupakan bentuk motivasi ekstrinsik.
2. MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG MENYENANGKAN
Suasana belajarn yang menyenangkan dapat diciptakan oleh guru diantarnya menghindarkan suasana kaku, tegang apalagi menakutkan dalam belajar, menyisipkan humor-humor yang segar dan mendidik, tidak memberikan soal-soal yang terlalu sukar, dan lain-lain.
3. MEMBUAT LINGKUNGAN BELAJAR YANG NYAMAN
Lingkungan belajar yang menyenangkan dpat mempengaruhi sikap belajar siswa. Ciptakan suasana kelas yang nyaman, meja belajar dihiasi dengan sesuatu yang menyegarkan dan memberi semangat kepada siswa, dinding kelas ditempeli dengan gambar-gambar atau hiasan-hiasan yang mereka minati.
4. MENGADAKAN REFRESHING

Untuk menghilangkan rasa jenuh, bosan dan penat dalam belajar, siswa diberikan suasana refreshing, caranya bisa dengan menyertakan musik dalam ruangan belajar, memberikan permainan-permainan simulasi-simulasi yangterjait dengan materi belajar. Pada saat-saat tertentu, ajak siswa belajar diluar kelas, seperti di taman, di lapangan dan lain sebagainya.

C. BAGAIMANA SEBAIKNYA MATEMATIKA DIAJARKAN ?

Sebagai contoh dalam pembelajaran mengenai perbandingan trigonometri . Pembelajaran trigonometri sering kali ditakuti karena yang nampak ke permukaan adalah simbol-simbol dan rumus-rumus yang abstrak. Adapun maknanya jarang diangkat dan dipahamkan kepada para siswa. Perbandingan trigonometri sesungguhnya berawal dari persoalan nyata. Berikut salah satu alternatif pengajaran yang dapat dilakukan:
a.       Guru terlebih dahulu menjelaskan definisi-definisi penting sebagai bekal bagi mereka untuk melakukan observasi dilapangan.
b.      Selanjutnya minta para siswa untuk mengukur tinggi benda-benda seperti tiang bendera, pohon, bangunan kelas, dan lain-lain. Biarkan mereka berekslporasi menemukan caranya sendiri. Dari sisni tentu akan ada beragam cara yang diusulkan siswa agar dapat mengukur tinggi benda-benda tersebut. Dalam hal ini guru bertugas mengakomodir berbagai respon yang muncul, membimbing, dan mencoba mengarahkan para siswa agar tidak terlalu keluar dari wilayah yang dijadikan tujuan.
  1. Berikutnya guru dapat mengarahkan siswa untuk menerapkan perbandingan trigonometri dalam permasalahan tersebut. Misalnya akan diukur tinggi pohon P. Minta salah seorang siswa, katakanlah siswa A, berdiri dalam jarak tertentu terhadap benda yang ingin diukur ketinggiannya. Misalkan jaraknya x meter. Dengan bantuan klinometer dapat diketahui besarnya sudut yang dibentuk oleh siswa A dengan pohon P, katakanlah sudut yang dibentuk adalah ?. Dengan menggunakan aturan tangent, dengan mudah akan diperoleh tinggi pohon P. yakni:      Tinggi pohon P = x tan(?)
  2. Ajak siswa membandingkan efektifitas dan tingkat kemudahan berbagai macam cara yang diperoleh melalui kegiatan tersebut. Dari sini akan diperoleh gambaran bahwa matematika khususnya perbandingan trigonometri dapat mempermudah menyelesaikan permasalahan yang ada.
  3. Kegiatan pembelajaran dapat diakhiri dengan meminta siswa menuliskan rangkaian kegiatan yang dilakukan hingga hasil akhir yang dicapai. Dengan ini, kemungkinan besar siswa dapat lebih memahami konsep perbandingan trigonometri.
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Matematika adalah ilmu realitas, dalam artian ilmu yang bermula dari kehidupan nyata. Selayaknya pembelajarannya dimulai dari sesuatu yang nyata, dari ilustrasi yang dekat dan mampu dijangkau siswa, dan kemudian disederhanakan dalam formulasi matematis. Mengajarkan matematika bukan sekedar menyampaikan aturan-aturan, definisi-definisi, ataupun rumus-rumus yang sudah jadi. Konsep matematika seharusnya disampaikan bermula pada kondisi atau permasalahan nyata. Berikut tahapan pengajaran yang dapat dilakukan:
  1. Siswa dibawa untuk mengamati dan memahami persoalan terlebih dahulu. Selanjutnya perkenalkan beberapa definisi penting yang harus dipahami agar siswa memiliki bekal untuk memahami fenomena-fenomena yang mereka temukan di lapangan.
  2. Ajak siswa untuk melakukan eksplorasi, mencoba-coba, dan biarkan mereka melihat apa yang terjadi. Di sini akan ada proses memunculkan ide-ide kreatif yang boleh jadi diluar dugaan guru. Di sinilah ruang kreatifitas terbentuk. Siswa akan lebih menikmati proses pembelajaran yang dilakukan.
  3. Biarkan siswa membuat hipotesis/dugaan atas apa yang mereka lakukan.
  4. Guru bersama siswa membahas kegiatan yang dilakukan. Berikan kesempatan pada para siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan mereka. Kemudian baru dilakukan proses verifikasi, meluruskan apa yang sudah dilakukan sehingga muncul formula atau rumus atau model yang dapat dijadikan rujukan ketika siswa menemukan persoalan serupa.
  5. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah proses mengapresiasi. Seandainya hipotesis yang diambil oleh siswa ternyata kurang tepat maka guru hendaknya tetap memberi apresiasi. Dengan seperti itu, maka siswa akan tetap terpacu motivasinya.


5.2 Saran
      Setelah berhasil mengatasi segala suatu tentang kejenuhan mempelajari matematika, maka siswa-siswi sebaiknya di tuntut untuk selalu memotivasi dirinya sendiri, mulai menyukai guru yang mengajar matematika maka dengan begitu diharapkan siswa-siswi juga menyukai pelajarannya, dan mulailah buat suatu kelompok belajar agar lebih banyak masukan-masukan yang bisa di dapat dari teman yang lain. Demikian saran dan kritik yang penulis harapkan agar bisa lebih baik untuk menulis jurnal selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA



Ada apa sih dengan Jomblo?

Hey.... Assalamualaikum

eitsss.... dijawab dulu yaaaak salamnya hehehehe

hahaaha
Kalo ngomongin soal jodoh, pasti banyak orang sekarang ini lagi hitss hitssnya...
Coba deh kalian pikirin...
iya gak sih? dijaman sekarang doang nih yaaa rasanya jomblo itu jadi topik yang plaing hits....
emang kenapa sih jomblo??
Apasih salahnya jomblo??

Banyak pertanyaan pertanyaan yang terngiang di otak gue sekarang ini...
gue kadang bingung deh... 
kenapa zaman sekarang, status jomblo ini seolah-olah menjadi status yang paling menyedihkan dalam hidup...
seolah-olah status jomblo itu hal yang paling mengharukan...

Padahal waktu zaman-zamannya dulu nih, kita dengan status jomlo, biasa aja di kalangan masyarakat... iya gak??

Entah gue gatau mulai awalnya dari mana dan seperti apa..
Tiba-tiba kata-kata jomblo menjadi populer dikalangan masyarakat zaman sekarang ini...
Mungkin karna kaum jomblo semakin banyak kali yaaahh...
Makanyanya Jomblo itu jadi populer wkwkwk *ngasal


Yaudahlah yaaa, mau apapun status kita sekarang ini, syukuri aja gaisss!!

Buat yang pacaran hmmm jangan sampai pacarannya ngelewatin batasan-batasan agama... 
Yaa walaupun sebenernya pacaran itu gak ada tuntunannya sihh....
dan belum tentu juga, orang yang menjadi pacar kita selam bertahun-tahun pada akhirnya akan menjadi jodoh kita dan menikah dengan kita. coba kalo menikahnya dengan orang lain??
hmmmm kebayang kan , sakitnya kayak apa??.....

Buat yang lagi ngejomblo , kayak yang nulis blog ini hehehe Bersyukur aja gaisss!!
Positif Thinking aja sama Allah, Allah itu lagi nyiapin jodoh terbaik untuk kita...
Tanpa kita sadari mereka sedang diseleksi oleh Allah, yang nantinya ketika waktunya tiba... kita akan dipertemukan oleh sang jodoh hehehhe
Jadi bersabar aja yaa gaiss :)
Bersyukur juga karna kita setidaknya dijauhkan dari hal-hal yang mendekatkan kita pada perzinahan


Oke saran dari gue, tetep bersabar dan tetap istiqomah yaaa gais buat yang jomblo, semoga kita semua cepat dipertemukan oleh jodoh yang tepat :)
Jodoh yang Soleh/Sholehah Aamiin :)

#salamsuksesmuda :)




Assalamualaikum, apa kabar rindu??

Assalamualaikum... Hey apa kabar rindu??
Masih ingat aku??

Entah bingung....
mau gimana lagi caranya untuk meluapkan rasa rinduku ini....
Rasa rindu yang terkadar berkobar
ketika sekelibat aku mengingatmu...
ketika sekelibat tidak sengaja aku memutar rekaman itu...

aaahhh rindu....
setetes dua tetes air mata tak henti membanjiri
Jika aku ingat akan dirimu....
Jika aku rindu kata kata manis mu yang menangkan hati...
Jika aku aku rindu akan....

ahhh sakittt...
Terasa sakit sesak di dada..
bukan karna kamu jahat...
bukan karna ketidakpedulianmu..
Tapi karna aku yang terkadang tak kuat membendung sendiri rasa rindu ini...

Bingung....
Harus bagaimana aku menghadapinya...
Agar semua berjalan biasa-biasa saja..
agar semua seperti tidak pernah terjadi apa-apa
agar semua seperti selembar kertas polos

Ku akui aku kalah...
Aku kalah oleh rasa rinduku sendiri..
Aku kalah tak bisa membendungnya sendirian..

Karna disini, di hati kecil ini....
hanya ingin sederhana...
Bisakah kita membendung rasa rindu ini bersama?
Akankah bisa kita menikmati kerinduan ini bersama?

Aku hanya makhluk yang hanya bisa berdoa, memohon kepada sang pencipta..
Agar dirimu disana baik-baik saja...
Agar dirimu tidak merasakan rasa rindu yang sesakit ini, seperti halnya yang aku rasakan..
Cukuplah aku yang merasakannya...
Hingga jawaban sesungguhnya itu datang padaku...


-Seorang wanita perindu-
#salamsuksesmuda :)   

"Tatapan mata siapa ini?

Tatapan itu....
Dari sepasang bola mata nan indah
Saling bertemu namun tak menyapa
Menatap tajam, layaknya pisau belati

Tatapan itu...
Seperti sebongkah harta karun
Di dalamnya terdapat isi yang membludak
Layaknya seperti puisi
Tiap baitnya mengandung makna

Tatapan itu..
Membuat sepasang bola mata lainnya , terhenti
Diam, tak bisa mengelak apapun
Ingin sekali menyambutnya sehangat mentari
Namun ia malah berkobar membara api



Created by : Putri Chintya Indiarso
Date : Ketika tugas puisi bahasa indonesia kls 11


Sendiri? Apakah merasa sepi?

Sendiri itu tak selalu berarti sepi...

Banyak orang yang datang dan ergi dalam kesendirian,
namun hati dan jiwanya larut dalam keramaian.

Ada juga yang tinggal di tengah keramaian,
namun ia seperti terasingkan, tertawan dalam kesunyian hati.

Begitulah...
Ada surga di dalam hati seorang mukmin.
Surga yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang telah mengecap manisnya iman.
Surga yang membuatnya tak pernah sepi.
Surga yang membuatnya selalu punya alasan untuk bahagia di tengah pahit getirnya kehidupan.
Yang membuatnya tegar di saat berpaling.

Maaf kawan...
Tak ada ruang untuk bertanya, "Bagaimana bisa..?"
Karena begitulah hidup seorang mukmin..
Kebahagiaannya di Tangan Ar-Rahman..
Ia tak menggantungkannya pada orang lain, sehingga ia bisa meraihnya kapan saja, dan tak seorangpun sanggup merampas kebahagiaan itu darinya.

Kawan .....
Bersuka citalah dalam kesendirian mu..
Karna itulah cara terbaik yang dipilihkan oleh Sang Maha Rahim, agar kita terjauhi dari perbuatan zina :)

-Ust. Aan Channdra Thalib-

Buat kalian yang menjomblo, sudah berapa lamakah kalian jomblo? itulah lamanya nikmat yang diberikan Allah untuk kita, agar kita senantiasa terjaga sampai Ia mempertemukan kita kepada Imam kita nanti :)

Tetap Bersyukur yaaa

#salamsuksesmuda Aamiin

Ada apa dengan pertemuan??

Ada yang bilang setiap ada pertemuan pasti ada pula yang namanya perpisahan...

Yaaa... Aku setuju kok sama kata-kata itu...
Tapi....
Dibalik suatu pertemuan...
Baik itu pertemuan yang hanya berpapasan saja, atau mungkin pertemuan dalam dunia maya sekalipun...
Itu semua udah ada yang mengatur.... yaitu Allah SWT

Gue yakin disetiap pertemuan kita oleh siapapun orangnya...
Pasti Allah punya maksut tersendiri dalam pertemuan tersebut..
Entah kita akan mendapatkan suatu pelajaran dari orang tersebut..
atau Kita memdapat pengalaman hebat dalam hidupnya....
bahkan mungkin bisa saja kita terlibat langsung dalam dunianya dan kita sama-sama belajar tentang hidup..

Aaaahh... Indahnya pertemuan...

Jika bisa aku meminta...
Aku akan meminta untuk memutar ulang kembali pertemuan ku dengannya...
Dengan seorang laki-laki soleh itu...
Sungguh ku rindu....

Aku belajar arti romantis darinya..
dan masih banyak hal yang sesungguhnya yang ingin sekali ku pelajari darinya..

Ya Allah ya rab...
Jika bisa kau pertemukan lagi aku dengannya.... pertemukanlah kami dalam keadaan baik ya Allah
Jika memang kita hanya ditakdirkan bertemu hanya untuk sebentar saja.. Pertemukanlah aku kepada orang yang lebih baik darinya..
Pertemukanlah aku dengan lelaki yang bisa lebih mendekatkan diriku kepadamu Ya Rab...
Aamiin...

Kutitipkan dia kepadamu... Jagalah dia ya Rab.. Lindungilah langkahnya selalu dalam menuju kebajikanMu...

Terimakasih atas pertemuan singkat kita ini, Terimakasih banyak atas pelajaran yang telah diberikan..
Ku doakan selalu yang terbaik untukmu :)

#salamsuksesmuda :)

Minggu, 06 Desember 2015

Kebenaran sebagai Dasar Penelitian

1. Latar Belakang Kebenaran
Perjalanan menuju pengetahuan yang sempurna dan kebenaran yang tinggi cukup pelik dan berliku. Sejarah peradaban manusia menunjukkan adanya usaha yang tidak mengenal lelah. Pendorong ke arah itu adalah kodrat, manusia yang sifatnya selalu ingin tahu.
Penelitian, cara yang dipakai untuk memcahkan masalah dalam ilmu, merupakan penyempurnann cara-cara yang lebih dahulu dikenal manusia. Hanya dengan mengumpulka pengetahuan dan pengalaman selama perjalanan sejarah, manusia akhirnya menemukan jalan lebih banyak memnberikan kepastian akan kebenaran hasilnya.
Dapat dikatakan bahwa pada orang-orang atau golongan tertentu, kepercayaan gaib masih tetap kokoh tumbuh dengan subur menjdai darah daging yang menguasai cara hidup mereka. Cara berpikir tersebut menghambat atau mungkin berlawanan dengan cara berpikir ilmiah.
1.1.Syarat Kebenaran Imiah
1) Koherensi
Suatu dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2) Korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandungnya berhubungan atau mempunyai koresppndensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut atau sesuai dengan faktanya.
3) Pragmatis
Pernyataan dianggap benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis atau fungsional dalam kehidupan praktis, dapat dipraktikkan dan didayagunakan bagi kehidupan manusia di dunia.
1.2. Jalan Mencari Kebenaran
1) Penemuan Kebenaran secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain adalah takdir Allah.
2) Penemuan kebenaran melalui Trial and Error/Coba dan Ralat
Bekerja secara coba dan ralat adalah melakukan suatu pekerjaan secara aktif dengan mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi.
3) Penemuan Kebenaran melalui Spekulasi
Penemuan dengan cara ini memerlukan pandangan yang tajam walaupun penuh spekulasi. Penemuan kebenaran yang memikul resiko untung rugi sama banyak ini tiadk dianggap sebagai kebenaran ilmiah.
4) Penemuan Kebenaran melalui Kewibawaan
Kebenaran ini berasal dari pendapat orang-orang yang dianggap berwibawa, yaitu kebenaran berdasarkan penghormatan pada pendapat orang yang dianggap berwibawa. Kewibawaan dapat dipakai sebagai dasar kebenaran jika dipikirkan kemungkinan adanya kesalahan bila diterima secara mutlak.
5) Penemuan Kebenaran melalui Berpikir kritis
Keuntungan manusia yang paling besar adalah kemampuannya berpikir. Melalui ini, manusia dapat merangkum pengalaman dan fenomena dalam suatu rumusan untuk mencapai kebenaran.
6) Penemuan Kebenaran melalui Penelitian Ilmiah
Metode penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Metode ilmiah hanya akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah dibentengi dengan bukti-bukti yang meyakinkan, yang dikumpulkan melalui prosedur yang sistematis,jelas, dan terkontrol.
1.3. Ramalan
Ramalan ialah inferansi yang berisi pernyataan tentang apa yang akan terjadi pada masa datang. Ramalan disusun berdasarkan hasil penalaran yang berangkat dari fakta.
Agar dapat meramalkan, ilmu lebih dahulu harus dapat menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana suatu masalah yang dihadapi. Penjelasan ini dapat diperoleh melalui prosedur ilmiah yang mencakup langkah utama : penemuan dan perumusan masalah;penyusunan ,atau hipotesis;pengumpulan data,verifikasi dan menarik kesimpulan. Berdasarkan penelitian inilah, suatu ramalan difikirkan dan disusun. Kesimpulan ini bersifat probabilitas atau mempunyai peluang untuk keliru,begitu juga ramalan.
Kata atau ungkapan yang digunakan dalam tulisan yang merupakan ramalan yaitu;
1. Meramalkan/diramalkan
2. Memperkirakan/diperkirakan
3. Sangat mungkin
4. Sangat boleh jadi
5. Anggapan
6. Dapat diproyeksikan
7. Mungkin
8. Kata-kata ungkapan yang mengatakan hubungan sebab-akibat
1.4. Proses berfikir
Dengan adanya keingintahuan manusia yang terus-menerus,maka ilmu akan terus berkembang dan membantu kemampuan berpesepsi serta berkemampuan logis. Dengan adanya kesamaan antara “Konsep ilmu dan proses berfikir”, maka manusia dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya. Permasalahan muncul karena adanya sanksi/ keraguan akan suatu keinginan dan untuk memperoleh suatu ketentuan yang kemudian muncul menjadi suatu masalah yang khas.
Proses berfikir manusia digambarkan dalam urutan sebagai berikut;
1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, mengenal sifat, atau dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
2. Rasa sulit tersebut didefinisikan/dirumuskan dalam bentuk permasalahan.
3. Mencari kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka,hipotesis,inferensi,atau teori.
4. Ide-ide pemecahan masalah diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti(data)
5. Menguatkan pembuktian tentang ide diatasa dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan atau percobaan-percobaan(pengolahan data)
Berfikir secara nalar mempunyai dua kriteria yaitu: berfikir logis dan berfikir analitis.
a. Berfikis Logis
Artinya suatu kebenaran dapat diterima oleh suatu pihak, tetapi dapat ditolak oleh pihak lain. Kecenderungan yang dapat menjurus kepada kekacauan bernalar ini disebabkan oleh perbedaan persepsi dari masig-masing pihak.
b. Berfiri Analitis
Pada hakikatnya berpikir ilmiah merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif, masing-masing berkaitan secara rasional (rasio sebagai sumber kebenaran) dan empiris (fakta sebagai sumber kebenaran).
1.5.Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta, baik itu yang bersifat natural maupun sosial yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi atau kelompok; belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
1.6. Penelitian
Penelitian adalah terjemah dari research, artinya mencari kembali. Secara umum penelitian ialah kegiatan/alat untuk memperoleh jawaban/kebenaran mengenai suatu fenomena yang diamati.
Langkah penelitian diturunkan dari proses berpikir berikut:
· Menemukan dan mengidentifikasikan/merumuskan masalah.
· Berdasarkan maasalah dibangun kerangka teori hingga sampai pada hipotesis (kesimpulan sementara yang di tarik dari teori dan fenomena).
· Pengumpulan data.
· Pengolahan data;menjaring,menyusun,menguji data;menarik,membahas hasil uji dan akhirnya menarik kesimpulan.
· Publikasi.

Penelitian adalah suatu proses,ilmu adalah hasilnya.Penelitian dan ilmu sebagai proses untuk mendapatkan kebenaran.